Friday, October 6, 2017

MEMIMPIN DENGAN HATI

Buku “Memimpin dengan Hati  (Sebuah Catatan Pembelajaran)” . adalah buku yang ditulis dari hati,terkandung pesan spiritual bahkan banyak kisah yang inspiratif yang membuat suasana hati ikut dengan suasana saat itu..
Tidak ada kesan ingin dipuji akan tetapi hanya sebatas menceritakan gaya kepemimpinan yang baik,sederhana dalam berbagai suka dan duka yang dihadapi organisasi yang dipimpinnya.
. Memberikan kita pelajaran penting bahwa menjadi pemimpin , seseorang itu terlebih dahulu menata  keegoisan dalam hati, membuka pola berpikir dan mau belajar dari setiap perubahan yang terjadi.
Banyak sekali pembelajaran dalam buku “Memimpin dengan Hati”   Karena disetiap kisah yang ketika itu dibaca dan dihayati maka banyak ilmu yang patut kita amalkan dan contohi. Diantara 60 kisah itu, ada 2 kisah atau momen yang sangat menarik perhatian yaitu kisah penulis dari bagian1 dengan topik “Menerima Amanah” serta bagian 4 dengan topik “ Menolak Ide Baru”.
Saya tertarik dengan topik “Menerima Amanah” Bagian I,karena dalam kisah ini menceritakan bagaimana perasaan penulis pada saat sumpah jabatan..saya ingin mengutip kembali kata-kata penulis “Saya merasakan getaran yang kuat,betapa besar tanggungjawab saya sebagai pejabat  .,Ya Allah,berkahilah jabatan ini dan jadikanlah jabatan ini sebagai ladang amal bagi kami” . Bagian inilah yang menarik bagi saya.Ungkapan hati  tadi bagi saya ini sungguh Luar biasa.Begitu banyak orang yang berlomba mendapatkan jabatan dan ketika telah mendapat jabatan apakah mampu mengatakan hal serupa.Menurut saya disinilah awal mulanya “Memimpin dengan hati”  mungkin inilah yang dimaksud dalam Alquran Biqolbun Saliim(Hati Yang selamat).Hati yang tertanam syahadat(Tauhid dan Rasul).Segala Sesuatunya disandarkan Kepada Allah..Jabatan adalah Amanah yang dimintai pertangghungjawabannya. Bagaimana menjadikan Jabatan sebagai ladang amal.Ketika menghadapi masalah selalu melaksanakan sholat istikhara. Ini merupakan sikap yang benar dari seorang pemimpin Ada dzat lebih mulia tempat mencurahkan segala isi hati yakni  Allah SWT, bahwa tindakan/keputusan yang diambil sudah dijalan yang benar.Beliau selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Apalagi tentang sesuatu hal yang sifatnya mempengaruhi dan melibatkan banyak pihak. Tak pernah sekalipun beliau melupakan Allah dari setiap perannya sebagai pemimpin karena dalam pendirian beliau bahwa jabatan sebagai pemimpin adalah amanah yang diberikan Allah adalah suatu ibadah yang ketika dijalankan dengan benar maka akan memetik amal ibadah bagi dirinya dan orang-orang yang berperan didalamnya.
Kisah yang kedua tentang “ Menolak Ide Baru” membuat saya terkesan karena penulis menceritakan saat membuat papan kalimat dzikir disetiap jalan Fakultas yang dengan niat dan tujuan mulia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Amir Syakib Arsalan yang berjudul “Kenapa Umat Islam terbelakang sedangkan umat yang lainnya maju”?. Itu semua terjadi karena umat Islam sudah tidak memperaktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al-Qur’an dan Hadis. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia akhirat.  Nabi Saw bersabda: “Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan sunnah Rasul.Akan tetapi apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Perasaan Sakit hati,marah,kecewa berat ketika papan itu sudah tidak berada ditempatnya alias dicabut paksa oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Dan walaupun sebagai pimpinan pada saat itu bisa saja mencari dan bahkan menghukum yang bersangkutan. Tapi toh itu tidak dilakukan.Disini saya melihat ada dua hal,Yang pertama seorang pemimpin yang telah berjihad (ada perjuangan nyata,dan cita cita mulia) meskipun banyak rintangan dalam menanamkan nilai Islam,Yang kedua begitu berjiwa besarnya seorang pimpinan dalam menyikapi segala masalah. “Dan Hamba hamba Tuhan yang Maha penyayang itu ialah orang orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati.Apabila orang-orang jahil menyapa mereka,mereka mengucapkan kata kata yang baik”(Al.Furqan:61).  Saya sangat terkesan dengan sikap beliau mudah mudahan dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan kita sehari hari.




Unsur-unsur kepemimpinan dari ke 60 topik dalam buku Memimpin dengan Hati (Sebuah Catatan Pembelajaran) antara lain:
1.            Tujuan dan sasaran
Bagaimana mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk peningkatan organisasi untuk mencapai tujuan dari segala macam perubahan.
2.            Persepsi dan kesabaran
Didalam berorganisasi tentu banyak tantangan dan cobaan yang harus dihadapi dan diselesaikan.diperlukan kesabaran dalam mengelolanya.Asal kita sabar dan mau melakukan dengan niat ihlas maka kita akan diberikan Allah bantuan dan pertolongannya.
3.            Keyakinan dan komitmen
Selama itu dijalan kebenaran dan kemaslahatan yang lebih luas,yakin bahwa diberikan jalan keluar yang lebih baik.
4.            Unsur kerja sama 
Membangun kerjasama dan jaringan yang lebih luas makan kita akan menikmati karunia Allah dimanapun kita berada.
5.            Kemampuan berkomunikasi 
secara efektif, memahami lingkungan, membangun, mengarahkan dan memandu organisasi dengan visi yang kuat, imajinatif, prediktif dan antisipatif.


No comments:

Post a Comment

3 Pesan Rasulullah SAW

3 hal yang perlu kita perhatikan sebagai seorang muslim kata Rasulullah: 1.        Tinggalkanlah  maksiyat 2.        Laksanakanlah  kew...